Memperbaiki, Bukan Membeli yang Baru

Rasa sayang dan cinta adalah fitrah dari Sang Pencipta. Jangan biarkan sesuatu yang indah, kau kotori dengan egomu.  Jangan kau genggam dia selayaknya pasir. Semakin kau genggam akan menerobos melalui sela-sela jari-jarimu. Lalu hilang dan sirna. Biarkan rasa itu mengalir apa adanya seperti air. Air tahu kemana harus mengalir.
Jika, seseorang benar-benar menyayangimu. Dia tetap akan tinggal, mendewasakanmu bersamanya. Ibaratnya kita melakukan perjalanan dan menaiki sepeda motor. Dalam sebuah perjalanan tidak akan selalu berjalan mulus. Mesti ada yang namanya tikungan, jalan bergelombang, ada lobang, ban kempes, kehabisan bensin, dan onderdilnya rusak. Bukankah sebuah hubungan selalu ada naik turunnya ?
Sewaktu kita ada kendala dalam perjalanan.  Ketika ban itu kempes, ada lobang, ada kelokan ? Apakah kita pergi meninggalkan motor tersebut. Apakah kita membeli motor baru ? Yang kita butuhkan adalah melewati semua rintangan yang ada di depan, memperbaiki onderdil yang rusak. Bukan membeli motor yang baru.
Begitupun dengan masalah dalam hubungan. Seharusnya kita menyelesaikanya dengan baik-baik. Melewati semua rintangan bersama. Bukan menyalahkan satu sama lain. Bukan juga mengganti pasangan baru, ketika kita memiliki pasangan dan tidak cocok dengan sifatnya. Bagaimana kita merubah dari sifat yang tidak baik-menjadi baik. Kadang yang terbaik datang dari yang mau diperbaiki dan memperbaiki. Dan semua itu butuh namanya KETERBUKAAN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Suara Hati Anak Tunggal

Lelaki Sejati Tidak Bermain Barbie.

Nilai Dasar Pergerakan (NDP) sebagai KOMPAS Pengungat dan Petunjuk Insan Pergerakan