Suara Hati Anak Tunggal
Dikehidupan ini, ada yang dilahirkan dengan banyak saudara dan ada yang tidak memiliki saudara. Mereka sering menyebutnya "Anak Tunggal atau Anak Semata Wayang".
Ada beberapa faktor dan juga alasan yang menyebabkan seseorang menjadi Anak Tunggal. Salah satunya karena memang orang tua sepakat ingin memiliki anak satu. Mungkin salah satu alasan mereka yang sepakat memiliki anak satu. Bisa jadi faktor ekonomi,nsebab mereka takut tidak bisa menyekolahkan yang tinggi atau atau alasan lainya. Dan penyebab terjadinya Anak Tunggal lainnya ada yang memiliki saudara, tapi saudaranya meninggal karena sakit atau kecelakaan seperti saya misalnya.
Banyak pandangan yang terjadi dikalangan masyarakat tentang "Anak tunggal atau Anak semata Wayang". Bagiku pandangan tersebut memojokkan seorang Anak Tunggal mulai dari yang beropini positif sampai ke yang negatif.
Dari yang katanya
1. "enak jadi anak tunggal, apa-apa kalau minta langsung diturutin".
Idiiiiiihh tak seenak ketika dengan renyahnya atau gurihnya mereka bilang. Aku percaya didunia ini tak ada yang instan, semua selalu ada proses entah itu proses baik-buruk, halal-haram. Toh, aku juga bukan Putri Raja yang apa-apa minta langsung ada didepan mata.
Cuma proses yang terjadi antara anak tunggal sama anak yang memiliki banyak saudara sedikit berbeda.
Tak selalu anak tunggal minta langsung diturutin, kadang harus berprestasi dulu, baru minta dikasih.
Berperstasi disini yang membutuhkan pengorbanan!!!
2."Anak Tunggal cenderung kurang Mandiri"
Dalam hidupnya, anak tunggal harus dapat berjuang sendiri karena tidak mempunyai saudara.
Misal: ada pekerjaan rumah dari, nyapu, ngepel, nyuci piring, kalau punya saudara enak bisa bagi-bagi tugas, kalau anak tunggal ya dikerjain sendiri sama emak. Jadi ia terbiasa untuk menjalankan tugas sendiri, dan menjalankan segala sesuatunya sendiri sehingga anak tersbut cenderung tumbuh menjadi pribadi yang mandiri( Menurut gue, yang ngalamin gue bukan situ).
Walau tak punya saudara yang mengingatkan.
Oleh karena itu, kami pun sudah terdidik untuk bertanggung jawab atas kehidupan sendiri dan bahkan orangtua. Tidak ada kakak atau adik yang mengingatkanku untuk melakukan ini-itu. Dan itu pulalah yang membuatku terbiasa dan mampu meng-handle kehidupanku sendiri sebaik mungkin.
3."Anak tunggal selalu Kesepian"
Walaupun faktanya sendiri tidak memiliki saudara, tapi aku tak merasa Kesepian. Karena tidak mempunyai saudara kandung yang lain, maka perhatian orang tua akan dilimpahkan dan fokus hanya pada anak tunggal itu saja. Sehingga anak menjadi lebih aman, mendapat kasih sayang penuh. Jangan salah, Emak sama Bapak adalah paket lengkap buat gue. Emak bisa menjadi ibu yang merawat, mendidik, koki,dokter keluarga, menjadi sahabat, tak ada sekat antara aku dan emak, aku bisa sharing tentang apa saja, entah tentang teman, sahabat, teman dekat, pacar (dulu). Emak dan Bapak tahu siapa teman , sahabat, orang yang dekat denganku semua tahu.
Yang bilang anak tunggak kesepian salah bangeeets , soalnya saudara-saudara sepupu, tante, bude, bulek, pak lek, mas-mas, embak-embak, selalu datang ke rumah, mereka nganggep gue seperti saudara kandung bahkan anak kandung.
Selalu jahil, dan selalu berantem berebut makanan (biasanya kalau abang atau embak gajian gue dijatah di Indomaret mau minta jajan apa hihihi lumayan ).
Gue sih minta sama abang sepupu jangan menikah dulu, sebelum gue nikah ntar kalau dia nikah nggak ada yang nganterin malam-malam beli makanan 😂.
4." Anak tunggal Manja"
Ungkapan itu udah tak asing lagi di telingaku. Bahkan rasanya gendang telingaku sudah mati rasa setiap kali orang memanggilmu si anak manja. Sebagian besar orang akan mengatakan bahwa anak tunggal adalah anak yang manja.
Faktanya memang Orangtua yang memiliki "Anak Tunggal" cenderung overprotektive apa-apa tidak dibolehin, kemana-mana kalau kalau keluar malam tidak boleh, umur 20 tahun pun masih dianggap anak kecil.
Misal : Hujan, anak yang memiliki banyak saudara "yuk hujan-hujan aja , kalau nunggu hujan reda lama nggak terang-terang nih"
Anak Tunggal : "nunggu reda aja, ntar masuk angin gimana"
Anak yang memiliki saudara : "Manja banget deh lo, gitu aja takut hujan"
Kami Anak Tunggak bukannya manja, hanya saja kami belum terbiasa, ingin kami hujan-hujan, makan-makanan apapun, melakukan apapun yang kami ingin lakukan, sesuka hati tanpa ada yang melarang"
Tapi orangtua kita yang takut kita kenapa-kenapa, bukannya manja hanya saja, menuruti apapun yang diminta orangtua adalah bukti bahwa kita ingin menyenangkan hati mereka.
5."Anak tunggal egois"
Faktanya kami yang "Anak Tunggal" memang melakukan apa-apa sendiri. Tak pernah berbagi dikeluarga kecil kami, hanya ada Emak, Bapak, jadi kasih sayang, semua hanya fokus pada kami.
Mainan punya sendiri, tidak harus dipinjamkan sama saudara.
Katanya beda seperti anak yang memiliki saudara.
Makan berkat nunggu saudara ngumpul, baru dimakan bareng-bareng.
Menurutku sama
Aku makan sendiri, bersama emak bapak, kan juga berbagi ?
Kami memang anak tunggal , tapi aku bisa bekerja sama, aku tidak didik sama orangtuaku untuk egois, walaupun kami sedikit ndablek.
6. "Anak tunggal mewarisi semua harta orangtua"
Idiiiih enak banget kalau ngeluarin suara, terus kalau kami mewarisi apa iya terus kita foya-foya, ayah lelaki terhebatku , yang membanting tulang diseluruh hidupnya, peluh yang bertetesan hanya demi aku, yang mencintaiku segenap jiwa dan raganya hanya demi aku.
Aku satu-satunya yang mereka harapkan kelak , tanggung jawab hanya ada di kami.
Aku yang menjadi satu-satu tumpuan mereka dihari tua nanti.
Menjadi anak tunggal tak pernah terlintas sedikitpun terpikirkan olehku namun takdir ternyata menyuratkanku untuk menjadi anak semata wayang bagi kedua orangtuaku. Bermacam-macam tanggapan miring yang orang-orang menyudutkanku.
Peranku dipanggung dunia sebagai anak semata wayang selalu diidentikkan dengan sosok anak yang egois dan manja.
Tetapi namanya juga manusia, mereka hanya bisa melihat dari sisi luarnya aja. Namun sesungguhnya jadi anak tunggal pun tak semiring anggapan itu. Tak banyak orang tahu, bahwa sesungguhnya anak semata wayang punya sisi kehebatannya sendiri, yang belum tentu bisa didapat oleh anak-anak yang punya saudara kandung.
Untukmu yang sama sepertiku, bersyukurlah bahwa kita memiliki karakter khusus. Peran sebagai anak tunggal memang tak mudah. Tapi, selalu ingatlah bahwa kehadiran kita begitu spesial di keluarga.
Hidupp Anak Tunggal 😁😀🙆💪
Komentar
Posting Komentar