Postingan

semesta kala itu sedang bercanda

Mungkin kala itu semesta sedang bercanda. Mempertemukanku denganmu dibawah kaki gunung wilis. Hawa sejuk kala itu masih teringat dengan jelas mampu menusuk tulangku. Bagaimana tidak aku tidak memiliki cukup banyak persediaan lemak didalam tubuhku. Tapi terekam dengan jelas sesimpul sentum hangat dikala sore itu. Kau berjalan di samping tendaku. Tapi kala itu Matamu tertuju sesosok perempuan di tenda lain. Semesta saat itu menjadikanmu seseorang yang paling manis diimajianasiku. Lalu beberapa bulan kemudian kau bukan hanya ada di imajinasiku, kau menjadi sosok yang nyata dalam hidupku. Kini semesta menjadikanmu seseorang yang enggan aku lihat. Bagaimana tidak, tatapan matamu mampu membuatku sadar bahwa kau hadir dalam hidupku hanya sekedar singgah tanpa menetap tak menjadikanku bagian rumahmu.

Untuk Kedua Masaku

Dari diriku-untuk dirinya yang telah kukenal sebelas tahun. Apa kabar ?  Ku yakin kau baik-baik saja. Jadi sudah berapa lama kita tak bertegur sapa? Bahkan melihat namamu di notifikasi layar virtualku hampir tak ada. Lucu bukan, dulu wajahmu selama 6 tahun setiap hari hampir ku lihat. Aku suka mencuri-curi pandang saat ada acara sekolah. Saat kau tengah sibuk mempersiapkan kegiatan sekolah. . Ah bahkan, aku pernah cemburu dengan teman osismu, bahkan aku dulu suka dengan balasan singkatmu. Bahkan dengan diammu dan tatapan tajammu pun aku ingat betul. Aku hafal tulisan tanganmu, yang kecil,  apalagi dengan huruf Qnya yang bagiku itu terlihat seperti sebuah kecambah. Dan bagiku itu lucu ketika kulihat kecambah jadi ingat tulisanmu, ah bagaimana kau terlintas disepanjang benakku, sedangkan aku saja hampir tak pernah terlintas dibenakmu. Dan kini sang waktu berlalu begitu cepat, kini usia kita tak lagi remaja, sudah berkepala dua dan akan genap seperempat abad. Segala sesuat...

Pantai dan Soffel

Gambar
Yang paling sulit di mengerti bagiku adalah segumpal daging bernama hati manusia. Yang kerap mengontrol manusia di luar nalar. Bagaimana tidak, segumpal hati tersebut kerap membuat orang mabuk kepayang, risau dan menjadikan hubungan rumit. Seperti kisah cinta sahabatku yang belum kelar dari jaman biru putih sampai sekarang. Meskipun kisah mereka belum kelar, tapi masing-masing dari mereka sudah pernah berganti judul kisah dengan pemain lain. Aku bahagia menemani mereka, bukan karena aku mendukung mereka berduaan tanpa ikatan setatus. Tapi setidaknya ketika aku menjadi soffel, mereka akan aman dari gigitan nyamuk 😎. Soal menjadi soffel mereka kemarin, ada cerita lucu dibaliknya. Karena mereka sama-sama sahabatku dari jaman smp, jadi menemani mereka tidak masalah seperti jalan sama temanmu saja. Tapi ada waktu-waktu tertentu yang aku memberikan ruang kepada mereka untuk mengobrol berdua. Seperti saat kemarin dipantai. Saat ku duduk bertiga di atas tikar sewaan, dipinggir pantai d...

Destiny

Kita memiliki beragam agama suku bangsa, bahasa, flora dan fauna. Kadang ada beberapa orang tak bisa melanjutkan hubungannya karena perbedaan masalah suku, agama, tradisi lokal untuk mematuhi segala norma-norma yang telah ada di masyarakat, entah norma agama, norma sosial.  Kadang ada sebagian masyarakat dan daerah tertentu, menetapkan dalam pernikahan mensyaratkan untuk masuk suku ini, ndak boleh sama suku itu, ataupun yang lain. Aku tak mengatakan suku, agamaku paling benar, aku juga tidak mengatakan agamamu, sukumu tidak baik. . Jika dihadapkan dengan sepertu itu, atau ditempatkan di posisi tersebut, mungkin aku juga bingung harus bagaimana? Disisi  lain bukan tak mau, karena aku egois. Tapi yang ku fikirkan jika kelak aku menikah dengan syarat seperti itu. Ku kasihan pada keturunanku kelak, karena jatuh cinta, tak mengenal syarat, bisa jatuh cinta ke siapapun diluar suku, agama, negara. Ku hanya tak mau keturunanku kelak, juga ikut merasakan seperti bapak ibuknya. Jika...

Malam Yang Riuh

Gambar
Ku tulis ini, 29 November 2018. Langit telah pekat, suara-suara yang tak selalu ku dengar setiap malam, kini mulai terdengar lagi, suara kodok dan juga suara jangkrik yang bersahut-sahutan menimbulkan irama yang membuat hati rindu akan pedesaan. Iya aku lebih menyukai suara ini daripada suara deru mesin. Hari ini H-8,  menuju salah satu hari special, bagaimana tidak ?  menunggu momen ini membutuhkan waktu yang sangat lama sekali, ribuan hari ! Aku harus melewati masa kanak-kanak yang suka mewarnai, bermain game, tebak-tebakan, menyanyi,  masa merah putih, masa biru putih, dan masa abu abu. Dan masa penuh warna, bagaimana tidak, sekolah sudah tidak lagi pakai seragam. Kamu bebas pakai baju warna apa saja, yang penting tak bikini, ataupun hotpen atau tank top . Yang pasti kau harus berpakain syar'i . . . Demi hari special ini. Laki-laki yang mengorbankan seluruh hidupnya untukku, besok tanggal 30 November akan melakukan perjalanan jauh, harus melewati lintas negara, ...

Mendidik Rasa

Kita akan melalui musim-musim yang berbeda, akan melalui senja-senja  untuk tetap sama. Akankah semau perjalanan berakhir bahagia atau nestapa? Hingga semua yang kita pendam, akan melahirkan rasa yang membara atau bahkan padam ? Semoga bukan hanya salah satu kaki yang bertahan,  agar segala  langkah yang dituju tidak berakhir di angan-angan. Seharusnya tahu tanpa  berucap bahwa tak benar-benar mampu  terjeda. Namun ada beberapa hal yang diluar kuasa manusia.  Dan sudah seharusnya kita melatih diri menjadi lebih kuat. Sedari awal sebelum melangkah  paham resiko apa yang harus dihadapi. Hal-hal yang mungkin tak  semua bisa melakukannya. Kita bukan sepasang manusia yang saling mengenal dalam hitungan purnama. Tak ada saling tatap, tak ada suara di penghujung telfon,  bahkan melihat namamu saja dinotifikasiku tak ada. Kamu sibuk dengan pekerjaanmu dan egomu. Dan aku terlalu sibuk dengan kegiatanku dan egoku. Kita dua manusia yang sama-sama taku...

Sulitkah menjaga ?

Membangun, Menjaga dan Mengakhiri dari tiga kata diatas bagiku yang sulit dilakukan adalah "menjaga". Karena dalam hal apapun menjaga lebih terasa sulit. . . Hari ini Senin 16 Juni 2018, tepat lebaran hari ke 5. Diumur 22 tahun lebih 3 bulan 14 hari. Disudut kota Nganjuk  Aku masih pergi "ngopi" dengan teman-teman smpku. Walau pada akhirnya yang dipesan bukan secangkir kopi, melainkan beberapa gelas es milo, milo anget, es jus, es susu, es teh, kentang goreng, 10 tusuk sempol, sepaket nasi dan ayam geprek. Tapi tetap kebanyakan menyebutnya "ngopi". Diumur yang dikatakan sudah bukan remaja, dan sudah baligh. Aku masih belum pandai menjaga pergaulanku dengan lawan jenisku. Aku masih sering keluar ngopi bareng. . . Maafkan untuk "teman hidup" kelak. Maafkan aku sering meminta kepadaNya untuk diberikan seorang imam yang tutur katanya lemah lembut, menjaga pergaulannya dengan akhwat. Tapi diriku sendiri masih sering ketawa cekikian dengan t...