Malam Yang Riuh
Ku tulis ini, 29 November 2018.
Langit telah pekat, suara-suara yang tak selalu ku dengar setiap malam, kini mulai terdengar lagi, suara kodok dan juga suara jangkrik yang bersahut-sahutan menimbulkan irama yang membuat hati rindu akan pedesaan. Iya aku lebih menyukai suara ini daripada suara deru mesin.
Hari ini H-8, menuju salah satu hari special, bagaimana tidak ? menunggu momen ini membutuhkan waktu yang sangat lama sekali, ribuan hari ! Aku harus melewati masa kanak-kanak yang suka mewarnai, bermain game, tebak-tebakan, menyanyi, masa merah putih, masa biru putih, dan masa abu abu. Dan masa penuh warna, bagaimana tidak, sekolah sudah tidak lagi pakai seragam. Kamu bebas pakai baju warna apa saja, yang penting tak bikini, ataupun hotpen atau tank top. Yang pasti kau harus berpakain syar'i.
.
.
Demi hari special ini. Laki-laki yang mengorbankan seluruh hidupnya untukku, besok tanggal 30 November akan melakukan perjalanan jauh, harus melewati lintas negara, dan antar pulau. Hanya untuk mendampingiku. Malam ini dalam benaku seriuh jam 4 sore. Aku besok, harus ijin kerja, pulang sebentar demi menjemput laki-laki yang menyayanhoku segenap jiwa dan raganya, setelah itu harus kembali lagi kerja. Belum lagi, ketambahan pikiran, mau mengabadikan momen hari itu dimana, dan memoles dempul beserta kawan-kawannya dimana, dengan anggaran berapa ? Cukup kah gajiku bulan ini ? Entahlah urusan anggaran lihat nanti kalau tanggal sudah berubah menjadi angka muda seperti umurku yang muda(H) tambah. Belum lagi barang di kosan, masih ada sisa sedikit barang-badang di kos. Seperti beberapa pasang sepatu yang belum kucuci, sebuah alat penanak nasi, setrika, belum lagi buku-bukuku dan beberap potong baju lagi yang belum ku ambil. Meskipun ini masih tanggal 29 November.
.
.
Dan malam ini, aku masih memegang layar virtualku. Sebuah notif pesan DM masuk, kulihat. Pesan DM dari partner tidurku dikosan, Yang membuatku kesal adalah dia (partner tidurku) terus ditanya seseorang yang akan mau sekamar dengannya. Si calon penggantiku yang terus menananyakan "kapan barangnya akan bisa dipindah dari kamar kosku, yang sekarang statusnya masih ditempati oleh barang-batangku, meskipun pemiliknya tidur di rumah".
Ah yang ku herankan, tidak sabar banget, toh juga masih november kurang satu hari lagi.
Ku dalam hati bergumam "gak sabar eram, sik ae november. Kadung pegel tak bayari misan desember kok'e".
.
.
Meskipun dengan laki-laki cinta pertamaku, aku sudah disuruh boyong kos dan disuruh stay dirumah, ketika beliau sudah pulang kerumah. Tapi ku jadi berkeinginan menambah durasi nge-kos-ku. Setelah ku tahu, bahwa dia tak sabaran untuk pindah. Daripada yudisium, gladi bersih dan wisuda, nanti juga numpang di adek kos kamar sebelah yang sudah mengiyakan kalau aku akan menemaninya tidur di kamarnya. Kalau memang november ini terakhir ngekos.
.
.seketika itu, jengkel gitu, aku. Dan mengetik di layar virtualku. Dan beberapa menit kemudian kusadar, buat apa marah, wajar bukan ? dia menanyakan itu ? Mungkin dia sudah tak betah dikamarnya yang dulu.
Lalu, ku tinggalkan layar virtualku, dan menuju kamar mandi untuk ambil wudhu, dan baru menunaikan sholat isya' jam setengah 12 (jangan ditiru tak baik, lebih baik segerakan sholatmu diawal waktu). Setelah selesai laporan padaNya. Lalu ku membuka latar virtualku, dan membaca sebuah ayat dan isinya subhanallah.
Seringkali, ku marah, atau ada masalah. Kadang ku baca acak, dan kadang isinya sesuai dengan gundah gulana sebuah hati.
.
.
Langit telah pekat, suara-suara yang tak selalu ku dengar setiap malam, kini mulai terdengar lagi, suara kodok dan juga suara jangkrik yang bersahut-sahutan menimbulkan irama yang membuat hati rindu akan pedesaan. Iya aku lebih menyukai suara ini daripada suara deru mesin.
Hari ini H-8, menuju salah satu hari special, bagaimana tidak ? menunggu momen ini membutuhkan waktu yang sangat lama sekali, ribuan hari ! Aku harus melewati masa kanak-kanak yang suka mewarnai, bermain game, tebak-tebakan, menyanyi, masa merah putih, masa biru putih, dan masa abu abu. Dan masa penuh warna, bagaimana tidak, sekolah sudah tidak lagi pakai seragam. Kamu bebas pakai baju warna apa saja, yang penting tak bikini, ataupun hotpen atau tank top. Yang pasti kau harus berpakain syar'i.
.
.
Demi hari special ini. Laki-laki yang mengorbankan seluruh hidupnya untukku, besok tanggal 30 November akan melakukan perjalanan jauh, harus melewati lintas negara, dan antar pulau. Hanya untuk mendampingiku. Malam ini dalam benaku seriuh jam 4 sore. Aku besok, harus ijin kerja, pulang sebentar demi menjemput laki-laki yang menyayanhoku segenap jiwa dan raganya, setelah itu harus kembali lagi kerja. Belum lagi, ketambahan pikiran, mau mengabadikan momen hari itu dimana, dan memoles dempul beserta kawan-kawannya dimana, dengan anggaran berapa ? Cukup kah gajiku bulan ini ? Entahlah urusan anggaran lihat nanti kalau tanggal sudah berubah menjadi angka muda seperti umurku yang muda(H)
.
.
Dan malam ini, aku masih memegang layar virtualku. Sebuah notif pesan DM masuk, kulihat. Pesan DM dari partner tidurku dikosan, Yang membuatku kesal adalah dia (partner tidurku) terus ditanya seseorang yang akan mau sekamar dengannya. Si calon penggantiku yang terus menananyakan "kapan barangnya akan bisa dipindah dari kamar kosku, yang sekarang statusnya masih ditempati oleh barang-batangku, meskipun pemiliknya tidur di rumah".
Ah yang ku herankan, tidak sabar banget, toh juga masih november kurang satu hari lagi.
Ku dalam hati bergumam "gak sabar eram, sik ae november. Kadung pegel tak bayari misan desember kok'e".
.
.
Meskipun dengan laki-laki cinta pertamaku, aku sudah disuruh boyong kos dan disuruh stay dirumah, ketika beliau sudah pulang kerumah. Tapi ku jadi berkeinginan menambah durasi nge-kos-ku. Setelah ku tahu, bahwa dia tak sabaran untuk pindah. Daripada yudisium, gladi bersih dan wisuda, nanti juga numpang di adek kos kamar sebelah yang sudah mengiyakan kalau aku akan menemaninya tidur di kamarnya. Kalau memang november ini terakhir ngekos.
.
.seketika itu, jengkel gitu, aku. Dan mengetik di layar virtualku. Dan beberapa menit kemudian kusadar, buat apa marah, wajar bukan ? dia menanyakan itu ? Mungkin dia sudah tak betah dikamarnya yang dulu.
Lalu, ku tinggalkan layar virtualku, dan menuju kamar mandi untuk ambil wudhu, dan baru menunaikan sholat isya' jam setengah 12 (jangan ditiru tak baik, lebih baik segerakan sholatmu diawal waktu). Setelah selesai laporan padaNya. Lalu ku membuka latar virtualku, dan membaca sebuah ayat dan isinya subhanallah.
Seringkali, ku marah, atau ada masalah. Kadang ku baca acak, dan kadang isinya sesuai dengan gundah gulana sebuah hati.
.
.
Karena, aku tak ingin membuat orang terus bertanya, dan setiap pertanyaan tersebut membuatku agak sensi. Jadi kuputuskan untuk memperpanjang durasi ngekosku.


Komentar
Posting Komentar