Sulitkah menjaga ?
Membangun, Menjaga dan Mengakhiri
dari tiga kata diatas bagiku yang sulit dilakukan adalah "menjaga". Karena dalam hal apapun menjaga lebih terasa sulit.
.
.
Hari ini Senin 16 Juni 2018, tepat lebaran hari ke 5. Diumur 22 tahun lebih 3 bulan 14 hari. Disudut kota Nganjuk Aku masih pergi "ngopi" dengan teman-teman smpku. Walau pada akhirnya yang dipesan bukan secangkir kopi, melainkan beberapa gelas es milo, milo anget, es jus, es susu, es teh, kentang goreng, 10 tusuk sempol, sepaket nasi dan ayam geprek. Tapi tetap kebanyakan menyebutnya "ngopi".
dari tiga kata diatas bagiku yang sulit dilakukan adalah "menjaga". Karena dalam hal apapun menjaga lebih terasa sulit.
.
.
Hari ini Senin 16 Juni 2018, tepat lebaran hari ke 5. Diumur 22 tahun lebih 3 bulan 14 hari. Disudut kota Nganjuk Aku masih pergi "ngopi" dengan teman-teman smpku. Walau pada akhirnya yang dipesan bukan secangkir kopi, melainkan beberapa gelas es milo, milo anget, es jus, es susu, es teh, kentang goreng, 10 tusuk sempol, sepaket nasi dan ayam geprek. Tapi tetap kebanyakan menyebutnya "ngopi".
Diumur yang dikatakan sudah bukan remaja, dan sudah baligh. Aku masih belum pandai menjaga pergaulanku dengan lawan jenisku. Aku masih sering keluar ngopi bareng.
.
.
.
.
Maafkan untuk "teman hidup" kelak. Maafkan aku sering meminta kepadaNya untuk diberikan seorang imam yang tutur katanya lemah lembut, menjaga pergaulannya dengan akhwat. Tapi diriku sendiri masih sering ketawa cekikian dengan teman-temanku. Padahal aku juga tahu bahwa suara perempuan merupakan sebuah aurat. Dan memang tak diperbolehkan untuk sering ketawa karena membuat hati seseorang menjadi keras.
.
.
Hingga tadi disebuah cafe, disudut ruang ada 10 orang lebih, memainkan permainan "undercover". Permainan yang menyebutkan ciri-ciri dari kata yang ia miliki, salah satu kata yang didapat pada saat itu "kol". Kol sayuran, dan beberapa temanku menyebutkan ciri-cirinya seperti "ibukku seneng, temanku yang satu bilang "bapakku seneng, adikku seneng". Tepat di temanku yang bermana "Sunday". Mengatakan "mantanku yo seneng". Lah mantannya itu ada didepannya. Bagiku jawaban beberapa temanku sungguh lucu. Sehingga membuat teman-temanku terkekeh juga. Akupun ketawa dengan begitu keras. Dan salah seorang temanku yang sudah ku kenal 10 tahun ini mengatakan "cangkemmu loh". Dengan nada yang sangat pelan. Mungkin, hanya terdengar 1/2 orangan.Tapi sungguh itu jelas ditelingaku. Aku sadar bahwa aku salah, tak seharusnya aku ketawa dengan begitu keras. Mengingat bahwa suara perempuan adalah aurat. Yang sungguh kusayangkan tak bisakah kau berkata dengan agak elegan sedikit seperti "jangan keras-keras".
.
.
Wahai calon imamku kelak. Aku berharap mendapatkanmu yang membimbingku kejalanNya. Memberitahuku dengan kata yang lembut meskipun aku salah. Karena pada dasarnya wanita tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Jika kau meluruskannya dengan kasar maka dia akan patah.
.
.
Maafkan, aku wanita akhir zaman. Yang leboh sering pergi ngopi dari pada ke kajian.
Maafkan aku yang sangat betah membaca novelnya "habiburahman, Fiersa Besari, Tereliye, Boy Candra, Ahmad Rifai Rif'an, Robi Afrizan Saputra, hingga berjam-jam. Aku pernah membaca novel Ayat-ayat cinta 2, dari jam 3 sore hingga 4 subuh. Hanya berhenti waktu mandi, sholat dan makan. Tapi untuk membaca mushaf Al-Qur'an kadang-kadang hanya 30 menitan.
Maafkan aku, sering kali aku berpakaian yang menampilkan lekuk tubuhku, aku masih sering kali mengenakan celana pensil, jilbab yang tak panjang menutup dada. Do'akan wanitamu ini kelak bisa istiqomah dengan pakaian syar'i.
.
.
Maafkan untuk calon teman hidupmu ini. Untuk saat ini belum baik tapi berusaha menjadi lebih baik agar aku pantas untuk kau sanding.
.
.
Maafkan kadang malam mingguku ku habiskan dengan teman-temanku kumpul ngopi dan juga dengan emakku dirumah. Kalau nggak dengan beberapa novel dan film drama koreaku.
.
.
Tapi tenang saja, calon teman hidupmu kelak ini. Sudah kapok untuk berpacaran. Bukan karena belum bisa move on. Hanya saja aku tahu, bahwa berpacaran sama saja menyakiti hati. Aku ingin menjaga diriku dan juga bapakku. Dari api neraka karena putrinya berpacaran.
.
.
Hingga tadi disebuah cafe, disudut ruang ada 10 orang lebih, memainkan permainan "undercover". Permainan yang menyebutkan ciri-ciri dari kata yang ia miliki, salah satu kata yang didapat pada saat itu "kol". Kol sayuran, dan beberapa temanku menyebutkan ciri-cirinya seperti "ibukku seneng, temanku yang satu bilang "bapakku seneng, adikku seneng". Tepat di temanku yang bermana "Sunday". Mengatakan "mantanku yo seneng". Lah mantannya itu ada didepannya. Bagiku jawaban beberapa temanku sungguh lucu. Sehingga membuat teman-temanku terkekeh juga. Akupun ketawa dengan begitu keras. Dan salah seorang temanku yang sudah ku kenal 10 tahun ini mengatakan "cangkemmu loh". Dengan nada yang sangat pelan. Mungkin, hanya terdengar 1/2 orangan.Tapi sungguh itu jelas ditelingaku. Aku sadar bahwa aku salah, tak seharusnya aku ketawa dengan begitu keras. Mengingat bahwa suara perempuan adalah aurat. Yang sungguh kusayangkan tak bisakah kau berkata dengan agak elegan sedikit seperti "jangan keras-keras".
.
.
Wahai calon imamku kelak. Aku berharap mendapatkanmu yang membimbingku kejalanNya. Memberitahuku dengan kata yang lembut meskipun aku salah. Karena pada dasarnya wanita tercipta dari tulang rusuk yang bengkok. Jika kau meluruskannya dengan kasar maka dia akan patah.
.
.
Maafkan, aku wanita akhir zaman. Yang leboh sering pergi ngopi dari pada ke kajian.
Maafkan aku yang sangat betah membaca novelnya "habiburahman, Fiersa Besari, Tereliye, Boy Candra, Ahmad Rifai Rif'an, Robi Afrizan Saputra, hingga berjam-jam. Aku pernah membaca novel Ayat-ayat cinta 2, dari jam 3 sore hingga 4 subuh. Hanya berhenti waktu mandi, sholat dan makan. Tapi untuk membaca mushaf Al-Qur'an kadang-kadang hanya 30 menitan.
Maafkan aku, sering kali aku berpakaian yang menampilkan lekuk tubuhku, aku masih sering kali mengenakan celana pensil, jilbab yang tak panjang menutup dada. Do'akan wanitamu ini kelak bisa istiqomah dengan pakaian syar'i.
.
.
Maafkan untuk calon teman hidupmu ini. Untuk saat ini belum baik tapi berusaha menjadi lebih baik agar aku pantas untuk kau sanding.
.
.
Maafkan kadang malam mingguku ku habiskan dengan teman-temanku kumpul ngopi dan juga dengan emakku dirumah. Kalau nggak dengan beberapa novel dan film drama koreaku.
.
.
Tapi tenang saja, calon teman hidupmu kelak ini. Sudah kapok untuk berpacaran. Bukan karena belum bisa move on. Hanya saja aku tahu, bahwa berpacaran sama saja menyakiti hati. Aku ingin menjaga diriku dan juga bapakku. Dari api neraka karena putrinya berpacaran.
Assalamu'alaikum penyempurna dienku. Do'akan teman hidup dunia akhiratmu ini, Amin. Mampu menjaga diri dari namanya pacaran dan juga hal yang tidak bermanfaat lainnya.
Semoga Allah juga menjagamu. Aku berdoa semoga Engkau Lekas menjemputku, dengan ikatan yang suci.
.
.
Semoga Allah juga menjagamu. Aku berdoa semoga Engkau Lekas menjemputku, dengan ikatan yang suci.
.
.
Dari
Teman Hidupmu kelak
Yang berusaha menjadi baik.
Teman Hidupmu kelak
Yang berusaha menjadi baik.
Komentar
Posting Komentar