Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

semesta kala itu sedang bercanda

Mungkin kala itu semesta sedang bercanda. Mempertemukanku denganmu dibawah kaki gunung wilis. Hawa sejuk kala itu masih teringat dengan jelas mampu menusuk tulangku. Bagaimana tidak aku tidak memiliki cukup banyak persediaan lemak didalam tubuhku. Tapi terekam dengan jelas sesimpul sentum hangat dikala sore itu. Kau berjalan di samping tendaku. Tapi kala itu Matamu tertuju sesosok perempuan di tenda lain. Semesta saat itu menjadikanmu seseorang yang paling manis diimajianasiku. Lalu beberapa bulan kemudian kau bukan hanya ada di imajinasiku, kau menjadi sosok yang nyata dalam hidupku. Kini semesta menjadikanmu seseorang yang enggan aku lihat. Bagaimana tidak, tatapan matamu mampu membuatku sadar bahwa kau hadir dalam hidupku hanya sekedar singgah tanpa menetap tak menjadikanku bagian rumahmu.

Untuk Kedua Masaku

Dari diriku-untuk dirinya yang telah kukenal sebelas tahun. Apa kabar ?  Ku yakin kau baik-baik saja. Jadi sudah berapa lama kita tak bertegur sapa? Bahkan melihat namamu di notifikasi layar virtualku hampir tak ada. Lucu bukan, dulu wajahmu selama 6 tahun setiap hari hampir ku lihat. Aku suka mencuri-curi pandang saat ada acara sekolah. Saat kau tengah sibuk mempersiapkan kegiatan sekolah. . Ah bahkan, aku pernah cemburu dengan teman osismu, bahkan aku dulu suka dengan balasan singkatmu. Bahkan dengan diammu dan tatapan tajammu pun aku ingat betul. Aku hafal tulisan tanganmu, yang kecil,  apalagi dengan huruf Qnya yang bagiku itu terlihat seperti sebuah kecambah. Dan bagiku itu lucu ketika kulihat kecambah jadi ingat tulisanmu, ah bagaimana kau terlintas disepanjang benakku, sedangkan aku saja hampir tak pernah terlintas dibenakmu. Dan kini sang waktu berlalu begitu cepat, kini usia kita tak lagi remaja, sudah berkepala dua dan akan genap seperempat abad. Segala sesuat...